Selasa, 12 Desember 2017

Review Buku Bahasa Inggris: KUNCI INGGRIS

Review Buku Bahasa Inggris: KUNCI INGGRIS


  • Identitas Buku
Judul Buku: Kunci Inggris
Pengarang: Inspira Research Center
Penerbit: Inspira Publishing
Kota:Yogyakarta
Cetakan : Ke-7
Tahun: 2016
Halaman: 318

  • Ulasan Buku
Buku ini adalah salah satu buku yang saya idam-idamkan sejak dulu karena saya adalah seorang mahasiswa yang mengambil program studi Pendidikan Bahasa Inggris di IAIN Palangka Raya jadi saya harus memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang bagus. Dengan kemampuan Bahasa Inggris yang pas-pasan, buku ini sangat cocok untuk dibaca.

Buku ini akan memandu kita untuk menjadi jago Bahasa Inggris dan juga menyediakan berbagai materi terbaik yang disajikan dengan cara yang asyik. Didalamnya terdapat 12 Bab diantaranya yaitu Cara menghafal 3.000 kata Bahasa Inggris, macam dan contoh Noun, Pronouns, Verb, Subject verb agreement, Tenses, Metode belajar Bahasa Inggris, Adjective, Antonym, Adverb, Idiom dalam Bahasa Inggris, serta Tips-tips penting untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris.

Ada beberapa ulasan menarik mengenai 12 Bab tersebut yaitu pada bab pertama, ada test simulasi seberapa banyakkah vocab yang kita hafal. Jika hanya menguasai kurang dari 1.500 kata, berarti kemampuan Bahasa Inggris nya masih sangat minimal. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa cara untuk menghafal 3.000 kata dalam Bahasa Inggris, caranya sangat beragam dan asyik. Ditengah-tengah penjelasan materi juga diselingi kisah inspiratif dari tokoh-tokoh yang sudah pergi keluar negeri agar memotivasi pembaca untuk giat belajar Bahasa Inggris, dan juga diselingi latihan soal, formulir yang harus diisi serta Time for Practice. Hal ini bertujuan agar antara teori, motivasi, dan praktik yang dikerjakan bisa seimbang dan juga agar pembaca tidak bosan mengikuti materi-materi dalam buku ini.

Pada bab terakhir terdapat tips-tips penting untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris yang mana menurut saya pada bab ini sangat bermanfaat dan sangat memotivasi pembaca untuk belajar Bahasa Inggris lebih giat lagi.

  • Kelebihan dan Kekurangan Buku
Kelebihan buku ini diantaranya yaitu menggunakan bahasa yang sangat asyik, tidak kaku,  sehingga pembaca merasa enjoy dan tidak bosan mengikuti materi-materi dalam buku ini, Berat buku sangat ringan sehingga mudah dibawa kemana-mana, ketika membaca buku ini kita tidak hanya membacanya saja tetapi dapat langsung mempraktekannya karena buku ini berfungsi sebagai macam "buku tugas" karena ada beberapa bagian yang sengaja dikosongkan agar pembaca dapat aktif belajar dari buku ini, buku ini dilengkapi dengan video panduan berdurasi 40 jam, materi yang diberikan selalu urut dan ditengah-tengah penjelasan pembaca dapat menemukan cerita-cerita inspiratif, latihan soal, formulir yang harus diisi serta Time for Practice. 

Kekurangan buku ini yaitu tidak berwarna atau hitam putih, sehingga membuat buku kurang hidup saat dibaca terutama pada foto-foto tokoh inspirasi yang hanya berwarna hitam putih saja.

  • Pesan Moral
"Teruslah belajar untuk menggapai cita-citamu, berusaha, dan berdoa."

Review Buku Motivasi: Jangan Pernah Menyerah



Review Buku: JANGAN PERNAH MENYERAH


  • Identitas Buku


Judul Buku : Sebab Allah Bersama Kita - Jangan Pernah Menyerah!
Pengarang : Aldilla Dharma Wijaya
Penerbit : Qultum Media
Kota: Jakarta
Tahun: 2016
Halaman: 201 halaman

  • Ulasan Bab

Pada bab pertama, bab ini terdiri dari 4 sub bab. Bab ini membahas tentang Siapakah Kita?, Ini merupakan pertanyaan yang simple tetapi menyimpan makna yang mendalam. Terkadang kita lupa siapa kita? kenapa kita diciptakan?.
Penulis mencontohkan seorang hamba yang lupa dengan tujuan penciptaannya seperti seseorang yang sedang berada di sebuah jalan yang panjang dan tak berujung. Kita berjalan tanpa tahu tujuan akhirnya. Itu sangat membuang-buang waktu dan tenaga. Mungkin bukan jalannya yang tak berujung tetapi kita yang tidak menentukan ujungnya. Kita tidak tau arah, sehingga kita terus berjalan tanpa mengetahui ke mana harus melangkah. Seperti yang sering kita dengan saat ini “Udah, yang penting happy aja dulu, mumpu masih muda”. Melihat kondisi demikian, penulis mengatakan tidak heran jika manusia banyak yang terlihat happy tapi sebenarnya kosong. Kosong yang dimaksud yaitu tidak membawa energy apa pun.[1]
Tujuan penciptaan manusia, yaitu agar manusia mengenal siapa penciptanya terdapat pada surah Ath-Thalaq[65]:12, sebagai khalifah Allah terdapat pada surah Al-Baqarah [2]: 30, dan beribadah kepada Allah semata.[2]


Jadi, sampai kapan kita terus seperti ini ? lupa dengan tujuan penciptaan kita. Jika tidak sekarang, kapan kita akan berubah?. Ini merupakan judul sub bab yang menjadi pertanyaan besar untuk saya. Penulis mengajak pembaca berpikir tentang tujuan hidupnya, sampai kapan terus seperti ini, dan  kapan akan berubah.
            Ketika sedang berada di zona nyaman, nampaknya memanjakan dari luar namun sejatinya menghancurkan dari dalam. Jika berani mengambil resiko dan bergerak keluar dari zona nyaman, anda akan melihat betapa hidup dan kebahagiaan dapat meluas.[4] Penulis memberikan motivasi kepada teman-teman yang ingin berubah, bahwa mereka harus segera melangkah, buatlah hal-hal baru, tinggalkan zona nyaman tersebut dan jadilah manusia yang baru.
            Pada bab kedua, bab ini terdiri dari 6 sub bab. Kesimpulan bab ini penulis membahas tentang cara berubah menjadi lebih baik. Di dalam buku ini, Ada 6 langkah berubah menjadi lebih baik yaitu, rajin mencari ilmu, perhatikan teman bergaul, niat dan tekat yang kuat, belajar dari pengalaman orang-orang yang berhijrah, jangan lelah berdoa, dan rutin mengikuti pengajian.[5] Terkadang banyak orang yang tidak mau berubah, karena muncul gambaran bahwa melakukan itu susah. Ada dinding yang menghalangi sehingga  tidak bisa untuk berubah. Untuk menghancurkan dinding tersebut kita harus memiliki tekad yang kuat dan berdoa.
  Pada bab selanjutnya yaitu terdiri dari 6 sub bab, penulis membahas tentang cara mengoptimalkan ibadah, yaitu dengan menyempurnakan ibadah wajib dan melakukan amalan sunah. Saya sangat tertarik dengan kutipan yang ada di buku ini yaitu “Ketika engkau tidak mengetahui harus memulai dari mana untuk memperbaiki diri maka mulailah untuk memperbaiki shalatmu”.
Al-Qur’an memberikan tempat utama kepada ibadah shalat ini. Demikian pula Rasulullah Saw. Dalam Al-qur’an tersebut tak kurang dari 234 ayat mengenai Shalat.[6] Di dalam Al-Qur’an shalat memiliki berbagai fungsi diantaranya yaitu,  shalat pencegah dari perbuatan keji dan mungkar (QS.Al-‘Ankabut [29]: 45), agar senantiasa mengingat Allah (QS.Thaha [20]: 14), serta menjauhkan diri dari sifat sombong (QS.AL-Hajj [22]: 77).[7]

  Penulis menekankan Shalat harus perlu keseriusan, bukan hanya sekedar gerakan shalat tetapi menghayati isi yang terkandung dalam shalat tersebut. Shalat merupakan perjalanan ruhani menuju Allah dan proses perjalanan spiritual yang penuh makna yang dilakukan seorang manusia untuk menemui Tuhan Semesta Alam.[8]




Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (Q.S.Thaha [20]: 14)[9]
  Dan juga penulis percaya bahwa mengamalkan sunah-sunah Rasulullah Saw akan membuat bersemangat dalam berhijrah menjadi lebih baik. Penulis juga memberikan amalan-amalan yang dapat diamalkan sehari-hari yaitu, menjaga wudhu, Shalat tahajud dan witir, Shalat Dhuha, Tadabur Al-Qur’an, dan Puasa Senin-Kamis. Kita tau bahwa shalat tahajud menyimpan keagungan  dan kemuliaan yang luar biasa. Kedudukannya meskipun sebagai ibadah sunnah namun Rasulullah tak sekalipun meninggalkannya.[10] Dan juga shalat dhuha yaitu shalat yang dilaksanakan pagi hari karena di pagi hari kita harus mengawali hidup dengan jiwa yang bersih sehingga Allah melimpahkan kesejahteraan hidup.[11]
  Sungguh melaksanakan amalan sunnah memang banyak manfaatnya. Tetapi apakah kita bisa istiqomah dalam menjalankannya?. Salah satu kutipan yang sangat menyentuh di buku ini yaitu dari Oase Tarbiyah “Seseorang yang istiqomah memiliki pendirian yang stabil dalam menuju ridha Allah. Dia tidak tergoyahkan oleh usia, lingkungan, atau ujian dan cercaan. DIa bagaikan karang yang melawan terpaan ombak”.[12]
 Pada bab keempat, hanya terdiri dari 3 sub bab. Penulis mengajak pembaca untuk bernostalgia, mengingat-ingat impian masa kecil. Ingatkah dulu, saat kecil kita memiliki sejuta mimpi yang diungkapkan dengan rasa optimis menatap masa depan. Penulis mengingatkan pembaca dengan ingatan dulu, anehnya seiring berjalannya waktu, kita semakin ragu dengan apa yang di cita-citakan. Ketika sering berkata “ya udahlah, jalani saja apa adanya”.
 Ketika kegelisahan mulai datang menghampiri. Penulis menjawab yaitu satu-satunya cara mengobati kegelisahan dengan berhijrah menjadi manusia yang terus ingin berkembang. Meskipun penulis hanya menyebutkan satu-satunya cara mengobati kegelisahan dengan “Berhijrah” tetapi ada banyak cara lain lagi yang perlu ditempuh seperti bersabar, positive thinking, mengadu kepada Allah, dan Dzikrullah.[13] Agar semua harapan bukan hanya cita-cita masa kecil namun jauh menembus batas tersebut.
 Selanjutnya pada bab kelima yang hanya terdiri dari 3 sub bab, penulis memotivasi pembaca agar jangan pernah menyerah. Penulis mengajak pembaca agar tidak takut untuk gagal. Penulis memberikan contoh-contoh inspiratif dari beberapa tokoh terkenal di dunia seperti kisah Thomas Alva Edison yang gagal membuat bola lampu beribu-ribu kali hingga puluhan ribu kali yaitu 10.008.[14] Kegagalan bukan alas an untuk tidak sukses. Penulis mengingatkan untuk belajar dari Edison yang gagal 10.008 kali dan kita hanya 2, 3 kali gagal sudah menyerah.
 Dan pada bab terakhir terdiri dari 7 sub bab, inilah penulis benar-benar membawa pembaca pada keadaan yang serius. Penulis mengungkapkan dengan pertanyaan “Sudah sampai mana hijrah kita?”. Ini adalah pertanyaan yang begitu menusuk kalbu. Pembaca dibuat sadar dengan pertanyaan tersebut, apakah kita sudah memulai untuk berhijrah atau masih diam ditempat?. Penulis mengajak pembaca berpikir, mengapa kita harus berhijrah? karena hijrah  adalah sebuah keniscayaan, sebab dalam diam tersimpan bermacam keburukan. Penulis mengajak kita berpikir dengan logika dengan mengibarkan seperti mobil yang didiamkan berhari-hari akan berkarat dan mogok. Sejatinya, hidup adalah untuk terus bergerak agar bisa menciptakan keseimbangan. Layaknya sepeda yang terus bergerak seimbang karena dikayuh, begitu pula hidup kita.[15] Kesimpulannya pada bab ini penulis mengajak pembaca untuk berhijrah dan menyempurnakan hijrah dengan niat hanya karena Allah.
 Penulis juga menambahkan Bahasan tambahan tentang hijrah cinta berisi tentang pembahasan mengenai perempuan yang diciptakan dari tulang rusuk dan  direkomendasikan untuk para perempuan agar menjadi sosok perempuan yang didambakan dan juga didalamnya terdapat tips bermanfaat.

  • Kelebihan dan Kekurangan Buku
Memperhatikan dari segi penulisan, buku ini masih banyak kesalahan penulisan salah satunya pada halaman 117, yang seharusnya “mengampuni” menjadi mengampui. Dan juga ungkapan menggunakan bahasa inggris tidak disertakan artinya. Sehingga akan menyulitkan pembaca yang tidak mengerti Bahasa Inggris. Meskipun demikian, Salut atas upaya penulis dapat membuat buku ini menjadi hidup dan menyentuh hati pembaca.
Buku ini memiliki banyak kelebihan yaitu memiliki tampilan yang menarik dengan kertas yang berwarna-warni dan gambar-gambar pendukung. Sehingga pembaca tidak bosan dan mudah memahami isi dari buku tersebut. Buku ini merupakan buku bestseller diawal tahun 2016.  Buku ini Asik, Gaul, Bahasanya mudah dipahami dengan pembahasan yang menggunakan kata-kata yang ringan dan tidak menggurui. Menurut saya, kalian yang ingin berhijrah secara totalitas, perlu membaca buku ini sebagai motivasi . Buku ini sangat cocok untuk pemuda masa kini yang mau berhijrah karena Allah dan mengejar cita-citanya. Selamat Membaca!.


  • Pesan Moral
"Apapun masalah hidup yang kita hadapi, janganlah menyerah karena Allah bersama kita, ingatlah Allah jika hati sedang gundah dan ingin menyerah."


[1] Aldilla D. Wijaya, Jangan Pernah Menyerah, (Jakarta: Qultum Media, 2016),h.3-4.
[2] Ibid.,h.11-13.
[3] Q.S. Adz Dzariyat [51]: 56.
[4] Jamal Ma’mur Amani, 13 Cara Nyata Mengubah Takdir, (Jakarta: KAWAHmedia, 2010),h.178.
[5] Aldilla D. Wijaya, Jangan Pernah Menyerah!, (Jakarta: Qultum Media, 2016),h.36.
[6] Haidar Bagir, Buat Apa Shalat?, (Depok: Mizan  Pustaka, 2006),h.25.
[7] Aldilla D. Wijaya, Jangan Pernah Menyerah!, (Jakarta: Qultum Media, 2016),h.53.
[8] Abu Sangkan, Pelatihan Shalat Khusyu’, (Jakarta: Yayasan Shalat Khusyu’ & Manajemen Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia, 2007),h.7.
[9] Q.S.Thaha [20]: 14.
[10] Habib Idrus Al-Hamid, Keajaiban Shalat Tahajud, (Surabaya: Pustaka Media, 2009).h.5.
[11] Imam Ghazali, Bertambah Kaya Lewat Shalat Dhuha, (Mitrapress, 2008),h.30.
[12] Aldilla D. Wijaya, Jangan Pernah Menyerah!, (Jakarta: Qultum Media, 2016),h.92.
[13] Zakariya Hidayatullah, Jangan Galau, Allah Bersama Kita, (Minggu : 29 Mei 2016),pukul.19.05.http://www.voaislam.com/read/tsaqofah/2012/04/18/18704/jangan-galau-allah-bersama-kita-inilah-4-ayat-anti/;
[14] Aldilla D. Wijaya, Jangan Pernah Menyerah!, (Jakarta: Qultum Media, 2016),h.138.
[15] Aldilla D. Wijaya, Jangan Pernah Menyerah!, (Jakarta: Qultum Media, 2016),h.161.
[16] HR. Bukhary-Muslim.

Review Buku Bahasa Inggris: KUNCI INGGRIS

Review Buku Bahasa Inggris: KUNCI INGGRIS Identitas Buku Judul Buku: Kunci Inggris Pengarang: Inspira Research Center Pene...